April 15, 2008

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

Iklan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) lagi gencar ditayangkan di TV. Jujur, aku bangga (karena aku juga lulusan SMK) ada terobosan baru dari Departemen Pendidikan. Itu berarti masyarakat luas akan semakin tahu dan mengenal SMK dan bisa juga menjadi pilihan utama bagi anak-anak, saudara-saudara, teman-teman mereka untuk melanjutkan pendidikan yang siap pakai bila lulus kelak.

Indonesia adalah negara yang mempunyai ribuan keunikan dan kemajemukan yang harus bisa dikembangkan. Adanya berbagai jurusan program dalam SMK sangatlah dibutuhkan untuk era sekarang dan masa yang akan datang. Jujur, saya pribadi hanya mengetahui STM dengan jurusan program Elektronik dan Mesin; STM Penerbangan, SMEA dengan jurusan program Akuntansi, Manajemen Pemasaran, Sekretaris, Tata Usaha; STM Pembangunan dan SMK Kepandaian putri dengan jurusan program Tata Boga dan Tata Busana, SMA Analis-yang nantinya berkecimpung di Laboratorium, Keperawatan, STM Pelayaran adalah SMK-SMK yang ada.

Alangkah lebih bagusnya bila SMK-SMK yang ada saat ini ditambah beberapa jenis SMK lagi dengan berbagai jurusan program yang nantinya tenaga-tenaga mereka bisa berkarya di Indonesia yang memiliki berbagai kemajemukan dan keunikan serta nantinya lulusan SMK-SMK itu sendiri bisa bersaing di perusahaan asing.

Di balik kebanggaan saya, ada terbersit keraguan yang paling mendasar yaitu mampukah lulusan-lulusan SMK itu menduduki posisi bagus di perusahaan dan tidak hanya menjadi pengangguran ataupun hanya menjadi Sales Promotion Girl (SPG) ataupun Sales Promotion Boy (SPB)???

Dengan keberanian Departemen pendidikan mengiklankan SMK-SMK itu, Departeman Pendidikan haruslah mempunyai program bagus dan berkualitas untuk membuktikan bahwa SMK itu adalah pilihan yang terbaik dan lulusan siap pakai sesuai dengan bidang masing-masing. Jangan sampai Iklannya gencar, Anggaran Dananya habis, SMKnya banyak jenisnya, Muridnya berjibun, tapi 75% lulusan dari SMK menjadi pengangguran ataupun hanya sebagai SPG, Cleaning service ataupun kerjaan yang tidak sesuai dengan bidangnya.

Perlunya perbaikan kurikulum yang bisa menjadi acuan dunia kerja saat ini ataupun di masa mendatang dan tenaga pendidik yang menguasai materi dan praktek serta tenaga pendidik yang agresif adalah salah satu tantangan bagi Departemen Pendidikan ataupun SMK-SMK itu sendiri. Kenapa saya bisa mengatakan itu? karena kenyataan dilapangan sangatlah jauh dari harapan.

Selama 2,5 tahun terakhir ini saya sudah meng-interviw banyak lulusan SMA ataupun SMK. Seperti biasa, pada saat tes penerimaan pegawai di perusahaan saya adalah mengerjakan soal hitungan dasar Misrosoft Excel dan kecepatan mengetik dan pengoperasian dasar Word untuk jabatan administrasi, gudang, administrasi marketing dan segala tetek bengek yang berurusan administrasi. Apa yang saya temui di lapangan sangatlah kurang memuaskan.

Di satu sisi saya sangat ingin menolong mereka untuk mendapatkan pekerjaan itu, tapi di sisi lain saya harus profesional untuk mendapatkan tenaga yang benar-benar dibutuhkan oleh perusahaan saya. Berbagai alasan sering terlontar dari mereka. "Lupa, Bu.....", "Belum sempat belajar lagi", "Saya kan melamar untuk posisi SPG, Bu"......nah lho....gimana nih????????????????

Jujur, saat saya lulus SMK jurusan program Akuntansi di tahun 90-an, saya masih harus kursus komputer dan bahasa Inggris lagi untuk bisa menembus dunia kerja di kota terbesar nomer 2 di Indonesia ini, begitupun dengan teman-teman saya yang lain yang sangat ingin bekerja di kantoran. Tapi saat saya melamar di perusahaan minyak di Kalimantan Timur untuk menjadi pegawai kontrak ternyata tes penerimaan pegawainya memakai Microsoft Windows....wah hancur dan stress saat itu. Sertifikat komputer saya untuk WS dan Lotus tidak laku saat itu. Hanya ijasah bahasa Inggris saya yang masih dibutuhkan. Akhirnya saya dibantu dengan orang-orang yang kos di rumah kakak yang memang sudah menjadi pegawai kontrak untuk belajar Microsoft Windows dan bantuan buku tutorial windows yang berbahasa Inggris. Tapi, itulah kenyataannya, padahal kami sudah mendapatkan pelajaran komputer dan bahasa Inggris tapi ilmu komputer yang kami pelajari saat itu tidak sesuai di dunia kerja.

Sekali lagi, perbaikan kurikulum dan tenaga pendidik yang mengusai bidangnya sangatlah penting untuk SMK-SMK yang tujuannya siap pakai saat lulus kelak. Utamakan jam-jam pelajaran yang langsung berhubungan dengan jurusan program, komputer dan bahasa Inggris. Khusus komputer dan bahasa Inggris, harus dibagi 2 session yaitu teori dan praktek sehingga diharapkan siswa-siswa menguasai dengan baik dan mampu mempraktekkan di dunia kerja nantinya. Penguasaan komputer sangat-sangat perlu untuk siswa-siwa SMK yang terkait dengan jurusan program, tapi penguasaan bahasa Inggris sangat-sangat dan sangat perlu bagi lulusan SMk ataupun SMU. karena apa? sekarang bahasa mandarin mulai menguasai dunia pekerjaan, bisnis dan sebagainya.

Bila penguasaan basaha Inggris di kalangan pelajar ataupun lulusan SMU sangat minim, apa jadinya kualitas tenaga kerja tingkat SMU di negara yang besar ini? padahal sudah banyak bule-bule yang masuk ITC-ITC (mall-mall yang berada di bawah tingkatan Plasa Indonesia, Pondok Indah Mall ataupun mall-mall yang elite. Bila perbaikan kurikulum tidak segera dilakukan, maka akan sia-sialah iklan dan anggaran dana untuk memasarkan SMK dan para lulusan SMK akan bernasib sama seperti lulusan-lulusan SMK di era 90-an.

Bila kurikulum sudah diperbaharui sesuai dengan kebutuhan pasar dan tersedianya tenaga pendidik yang menguasai bidangnya serta yang agresif(aktif), tinggal memperbaiki masing-masing individu kita sendiri. Mau maju ataukah berjalan di tempat. B R A V O buat S M K!!
lanjutan...