August 21, 2008

Masih Perjakakah Anda.......

Masih Perjakakah Anda?.....ehm…..pertanyaan yang sulit dijawab dengan jujur. Tapi saya yakin masih ada di antara kaum lelaki yang mau mengakui bahwa dirinya perjaka dan saya yakin juga banyak lelaki yang tidak bisa menjawab dengan jujur bahwa ternyata dirinya sudah tidak perjaka. Anda di pihak yang manakah????

Dan apakah keperjakaan itu adalah suatu hal yang sangat diharapkan bagi kaum wanita sebagai pasangannya (wahai kaum wanita bagaimanakah pendapatmu tentang hal ini ???) dan bagi kaum lelaki itu sendiri (wahai kaum lelaki apa pendapatmu juga ???)

Apakah dengan mempertahankan keperjakaan itu berarti lelaki itu sudah ketinggalan zaman, sudah tidak mengikuti tren pergaulan, ataukah memang dia seorang Gay? Ataukah Anda punya alasan lain? Dan seorang gaypun juga belum tentu bisa mempertahankan keperjakaannya bila dirinya telah menemukan tambatan hatinya

Dewasa ini kehidupan perkotaan bahkan mungkin di daerah yang penduduknya sebagian besar adalah pendatang, tidak menutup kemungkinan untuk melepaskan keperawanan dan keperjakaan dengan berbagai alasan.

Tetapi yang menjadi masalah di sini adalah, apakah hanya seorang lelaki yang bisa menuntut suatu keperawanan dari seorang wanita dan seorang wanita tidak berhak menuntut keperjakaan dari seorang lelaki???

Apakah karena akibat yang diterima oleh seorang wanita lebih beresiko dibandingkan yang diterima oleh kaum lelaki? Apakah karena seorang lelaki yang tidak ada bekasnya dan sulit dibuktikan secara kasat mata apabila dirinya sudah tidak perjaka sehingga dengan gaya yang mempesona dirinya bisa menggaet berbagai wanita?

Sesungguhnya, bila kaum lelaki mau berfikir secara realistis dan mau menghargai pasangannya, seyogyanyalah dirinya juga menjaga kesucian dirinya bila dia juga menuntut hal yang serupa dari pasangan wanitanya. Janganlah bersikap “curang” dan mau menang sendiri, ujung-ujungnya suatu hari istri dan anaklah yang menjadi korban dengan terjangkitnya penyakit yang mematikan yaitu AIDS dan HIV. Lalu menjadi tanggung jawab siapakah bila istri dan anak jika mereka sudah menjadi korban dan siapakah yang lebih menderita dengan keadaan yang demikian? Si lelaki ataukah si wanitanya??? Hanya jawaban yang keluar dari lubuk hati yang paling dalamlah yang bisa memberikan jawaban yang bijaksana.

Dengan semakin dekatnya bulan Ramadhan yang insya’allah datang kurang lebih 10 hari lagi, marilah kita belajar memperbaiki diri dan cara bergaul kita. Kita harus mampu menahan diri dari segala perbuatan zina dan kita harus mampu belajar untuk menghilangkan kebiasaan-kebiasaan buruk seputar kegiatan seksualitas kita masing-masing. Dengan datangnya Ramadhan, semoga kita mampu belajar untuk menjadi manusia yang bersih dan jujur bagi diri kita, bagi pasangan kita, bagi orang tua kita dan terlebih bagi Allah yang telah memberikan ruh pada kita...amin

No comments: